Pemuda Diminta Kritis di Ruang Digital

Berita77 Dilihat

Lebak: Zaman terus berubah dan ruang digital menjadikan pemuda dan pelajar Indonesia digempur informasi tanpa batas. Ada yang bermanfaat, tapi tak sedikit merusak kesatuan dan persatuan pemuda dalam berbangsa. Pancasila, sebagai karakter jati diri bangsa, mengajarkan pemuda untuk kritis saat menerima banjir informasi dan berinteraksi di ruang digital.
 
Selain modal kritis, Konten Kreator Raka Maukar menilai, juga tetap beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga akhlak mulia, berkebinekaan yang global, serta bergotong royong. Dengan begitu, setiap ada serbuan hoaks, seseorang bisa merespons dengan nalar kritis dan menjadi pemuda yang mandiri.
 
“Dengan nalar kritis pula, kita bisa kokoh bersaing di ruang digital yang makin ketat di masa depan,” kata Raka, dalam diskusi literasi digital yang diselenggarakan Kominfo bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Nurani Banten di Desa Banjarsari, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 6 Agustus 2023.

Click to Expose

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut Raka Maukar, ada alasan sikap kritis dan akhlak mulia harus terus dijaga. Hal itu tidak terlepas dari fakta terkait makin berjubelnya warga digital. Mengutip We Are Social Hootsuite, saat ini terdapat 204,7 juta warga Indonesia yang terakses internet, alias 73,7 persen dari populasi warga masyarakat di dunia nyata.

Kalau tidak hati-hati dan bijak merespons banjir informasi, menurut penyanyi Megi Star, pembicara lain, maka kesatuan dan kebinekaan dalam masyarakat mudah dipecah belah. Utamanya oleh berita-berita hoaks yang tak dikonfirmasi keakuratannya, terburu disebar di grup WA dan membuat kehidupan bermasyarakat terganggu kebersamaannya.
 
“Ini mesti dicegah oleh pemuda sebagai generasi penerus bangsa,” lanjut Megi.
 
Sebagai informasi, diskusi kali ini digelar chip in dalam acara Mitigasi Bencana Berbasis Komunitas yang diikuti oleh sejumlah komunitas. Di antaranya, Kelompok Sadar Wisata Balad Banjarsari Bergerak, Komunitas Forcit FC, Gapengi Cilengsir, Relawan Balad Banjarsari, dan Komunitas Pemuda KPK.
 
Diskusi literasi digital pada lingkup komunitas itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(ABD)

Quoted From Many Source

Baca Juga  Pendaftar KIP-K di UPN Veteran Yogyakarta pada 2023 Capai 1 Juta Orang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *